BERBAGAI ILUSTRASI
KHOTBAH
1. Tukang Parkir
Suatu ketika Delima
bersama sang ayah berjalan-jalan disebuah mall, pada waktu memasuki bassemen
hendak memarkirkan motor mereka, delima diam-diam memperhatikan apa yang dilakukan
oleh tukang parkirnya. Ia melihat dengan santai si tukang parkir menunjukkan
tempat dimana ia harus memarkirkan mobil atau motor yang ada disitu tanpa
mengkhawatirkan apa yang ada didalam mobil itu, terawat atau tidak, mobil ini
masih kredit atau sudah lunas, dan lain sebagainya. Si tukang parkir tak
menghiraukan apapun kondisi mobil itu karena ia yakin bahwa mobil ataupun motor
tersebut karena ia yakin bahwa itu adalah tanggung jawab pemilik mobil dan
pemilik mobil akan melakukan yang terbaik untuk harta kesayangannya. Sering
sekali didalam kehidupan kita, kita terlalu mengkhawatirkan apa yang kita
miliki sekarang, apa yang kita mau makabn pagi ini, pakaian apa yang kita pakai
pagi ini, bagaimana keadaan si A, si B, si C dan lain-lain. Andai saja kita berpikir
seperti yang dilakukan oleh tukang parkir itu, bahwa kita hanya menjalankan
tugas kita seperti apa adanya dengan sebaik-baiknya dan menganggap bahwa mobil
atau motor atau apapun yang kita punyai sudah terurus seperti pak parkir
meyakini bahwa pemilik mobil akan merawat mobilnya, maka kitapun harus yakin
juga, bahwa Tuhan yang menjadi pemilik segala yang ada dibumi ini akan merawat
apa yang menjadi bagian kita sesuai dengan tanggung jawab kita. Haleluya
2. Kaca Jendela
Disuatu daerah
tinggallah sepasang suami istri yang baru saja menikah, mereka baru saja
menempati rumah kontrakan mereka. Hari berganti hari mereka lalui disana, sang
istri diam-diam juga memperhatikan jemuran milik tetangga mereka. Akhirnya
iapun tak tahan untuk menceritakannya kepada suaminya. “pah, coba deh liat
jemuran punya tetangga kita, mereka pake apa sih tiap hari aku perhatiin baju
mereka kok coklat semua, dekil, itu dicuci gak sih ?”. hari demi hari berlalu,
sang isteri masih mempertanyakan hal yang sama pada suaminya tentang jemuran
tetangga mereka sampai suatu pagi, ketika sang isteri bangun ia terkejut dan
merasa heran melihat jemuran milik tetangga mereka.” Pah, coba liat tuh,
tetangga kita pakai pemutih jenis apa ya ? baju-baju yang ada dijemuran mereka
yang kemarin pada cokelat semua, sekarang udah bersih pah”. Sang suami dengan
senyum dan santai menjawab ocehan isterinya. “ tadi pagi,-pagi sekali sewaktu
mamah masih tidur, saya mengambil air dan kain lap, lalu mengelap kaca rumah
kita, makanya baju tetangga kitapun keliatan bersih”.
Sering sekali kita
sebagai orang percaya berlaku seperti si isteri dalam tindakan kita, tanpa
pikir panjang dan mengkoreksi lebih dahulu serta menyalahkan orang lain dimana
sebetulnya kita belum tau apa yang menjadi kelemahan kita. TYM J
3. Sepatu baru
Willy dan ayahnya baru
saja pulang dari toko sepatu. Willy sudah menginginkan sepatu hampir 1 tahun,
dan itu baru terwujud baru saja. Sesampainya dirumah willy langsung
menunjukannya kepada sang ibu dengan bangganya. Ia tampak bahagia sekali
memiliki sepatu itu. Pagi-pagi sewaktu berangkat ke sekolah ia melakukannya
dengan penuh senyum bahagia. Mulai dari bangun pagi, sarapan, sampai kepada
pemasangan sepatu tersebut, semuanya dilakukan dengan penuh sukacita. Seperti
halnya yang dilakukan Willy, apa respon kita dalam setiap aspek hidup kita
terhadap berkat-berkat yang kita terima ? haruskah kita bersungut-sungut jika
harus menunggu ?
4. Tragedi Sukhoi
Pada tanggal 9 Mei 2012
yang lalu terjadi suatu hal yang sangat menyedihkan bagi keluarga pesawat
Sukhoi yang jatuh di area Gunung salak, Jawa barat. Setiap orang, jika
ditinggalkan selamanya oleh orang yang sangat kita sayangi dan meenjadi teman,
sahabat, ataupun keluarga yang dekat dengan kita, pasti kita juga akan
mengalami yang namanya kedukaan. Apalagi yang dialami oleh korban pesawat
Sukhoi ialah sesuatu yang amat sangat tragis, kepergian orang terkasih yang
sangat tidak diharapkan. Perpisahan dengan manusia yang kita sayangi memang
menyedihkan, namun berbeda dengan perpisahan manusia dengan Yesus pada saat Ia
hendak naik kesurga. Perpisahan dengan Yesus pada waktu itu, ialah perpisahan
yang membawa sukacita besar bagi seluruh manusia yang percaya kepadaNya.
5. Duri
Duri adalah sesuatu
yang jika dilihat kasat mata ialah sesuatu benda yang kecil, tak berpengaruh
besar bagi kehidupan. Namun, jika duri tersebut sampai masuk menembus kulit
kita, maka itu akan menjadi sakit, dan apabila tidak dikeluarkan, maka akan
menimbulkan infeksi atau peradangan pada kaki tersebut. Begitu halnya dengan
masalah-masalah kecil yang kita sepelekan masuk kedalam hidup dan tidak kita
selesaikan sesegera mungkin, cepat atau lambat masalah itu akan segera
meradang.
6. Tetesan air
Suatu ketika ada sebuah
batu besar yang sangat kuat dan kokoh. Sejauh ini tidak ada yang bisa
mengalahkan atau menghancurkan kekuatannya. Ia begitu membanggakan kekuatan dan
kekuatan yang ia miliki. Suatu ketika datanglah sebuah besi mengajaknya
bertanding, namun pada akhirnya si batu tetap tak terkalahkan, malahan si besi
yang peot. Lalu melihat itu panaslah si api, ia berusaha membakar batu dengan
panas yang ia miliki, namun kemengan berpihak pada si batu. Batu tersebut
menjadi semakin membanggakan dirinya sebab belum ada yang berhasil
mengalahkannya. Kemudian datanglah tetesan air mendatangi si batu, lalu semakin
tertawalah si batu melihat apa yang dilakukan air, batu menganggap bahwa air
tidak memiliki kekuatan apapun untuk menglahkannya sebab air begitu lemah
dibandingkan si api dan si besi. Si air
tetap tekun mengerjakan apa yang ia lakukan dengan meneteskan dirinya diatas
batu. Berhari-hari, berminggu-minggu telah berlalu, meskipun belum ada hasil
untuk apa yang ia lakukan ia tetap tekun meneteskan air tersebut. Akhirnya
setelah berbulan-bulan hingga bertahun-tahun berlalu si batu tidak dapat
berkata apa-apa lagi untuk menyombongkan kehebatannya, karena si air telah
berhasil mengikis batu tersebut sedikit demi sedikit sehingga terbentuk lubang
besar ditengah batu tersebut.
7. Bunga Mawar
Eriel anugrahni sangat
menyukai bunga mawar, terkhususnya yang berwarna putih, ia menganggap bahwa
bunga mawar putih melambangkan cinta kasih yang tulus dan indah. Namun, untuk
mendapatkan bunga yang indah itu tidak semudah yang dibayangkan oleh kita. Pada
saat ia mengambilnya, ia mengalami kesulitan-kesulitan ketika hendak memegang
batang bunga yang penuh duri. Dari ilustrasi ini kita belajar bahwa apa yang
baik dan indah dipandang mata ternyata ada perjuangan untuk mendapatkannya, dan
perjuangan ini tidak dapat kita abaikan,
karena jika diabaikan maka kita tidak akan pernah bisa untuk meraihnya.
8. Pentingnya pemimpin
Pada saat saya duduk di
bangku SD, kelas kami memiliki seorang guru kelas yang begitu cerewet, ia juga
yang mengajar seluruh mata pelajaran, dan bagi kami kehadirannya sungguh tak
diinginkan hingga suatu ketika kami mendengar bahwa guru kami terserang
penyakit demam berdarah dan tidak dapat mengajar kami selama berminggu-minggu.
Pada waktu itu tersadar akan apa yang kami lakukan pada guru kami itu.
Kehadirannya sungguh amat penting bagi kami, tanpa jasanya kelas kamipun
terbengkalai. Oleh karena itu, belajar dari pengalaman tadi, kita belajar untuk
senantiasa menghargai orang-orang yang menjadi pemimpin kita, dimanapun kita
berada. Sebab tanpa kehadirannya, semua akan terbengkalai. Haleluya J
9. Hadiah undian
Christien baru saja
pulang kerumahnya pada jam 5 sore, sedangkan ia pulang sekolah sudah dari jam 1
siang. Ibunya yang jengkel karna tak ada kabar dari christien kalau ia pulang
terlambat langsung memarahi christien tanpa mendengarkan apa yang menjadi
masalahnya. Christien yang sebenarnya terlambat karena mengantar temannya ke
rumah sakit dan hpnya tertinggal dirumah hanya bisa terdiam dan jengkel pada
ibunya. Rasa kesalnya berubah menjadi senang saat ia baru saja mendapatkan
telepon dari perusahaan yang mengabarkan bahwa ia mendapatkan sebuah sepeda
ipad karena menjadi orang pertama yang berhasil mengikuti kuis ditabloit. Rasa
senang yang ia miliki saat ia mendapatkan berita gembira (ada sebab akibat), namun saat seseorang mengalami sukacita bersama
Yesus akan jauh berbeda dari orang yang senang. Karena orang yang bersukacita
dalam Tuhan, ia tidak ditentukan oleh situasi.
10. Tidak terpengaruh
Suatu ketika mita dan
limah pergi ke pasar senen untuk memberi buku dan melihat-lihat majalah. Sang
penjual melayani mereka dengan buruk dan wajah yang cemberut. Melihat itu Mita
pun jengkel, namun yang mengherankan Limah tidak jengkel malahan bersikap ramah
dan lebih sopan kepada yang menjual buku. Mitapun heran dan bertanya pada Mita
kenapa ia malah bersikap sopan, sedangkan si penjual bersikap buruk pada
mereka. Limah dengan santai menjawab “mengapa saya harus terpengaruh dan
mengizinkan dia menentukan tindakanku ?, kalau kita sampai terpengaruh, berarti
kita mengizinkan orang lain mempengaruhi hidup kita. Padahal kita sendiri yang
bertanggung jawab atas diri kita sendiri !”.
11. Mandi
Ir. Dhony Pranata
adalah seorang yang kaya dan memiliki kekuasaan yang tertinggi dikantornya. Ia
memilki kamar yang ber AC, saat berangkat ke Kantor mobilnyapun ber AC serta
sesampainya di kantor, kantornyapun ber AC, ia amat meenjagai pola hidupnya
agar tetap sehat. Yang menjadi pertanyaan, apakah tubuh Ir. Dhony Pranata kotor
dan perlu mandi ? padahal ia tidak mengeluarkan keringat. Jawabannya, ia akan
mandi dan merasa bahwa tubuhnya kotor, hal ini seperti halnya manusia berdosa.
Sekalipun kita sudah melakukan yang terbaik dalam hidup ini, kita akan tetap
merasa berdosa dan butuh disucikan secara terus-menerus dalam hidup ini. J
12. Bermain menjatuhkan diri
Ketika kita bermain
menjatuhkan diri kepada teman, kita dituntut untuk memilki kepercayaan kepada teman
kita tersebut bahwa ia akan menangkap kita tepat waktu. Ketika kita
melakukannya dan berhasil, kita sudah menaruh percaya padanya. Apa lagi Tuhan
Yesus, kita harus mempercayainya melebihi apa yang kita lakukan pada sesama
kita.
13. Lubang paku
Endas adalah seorang
anak yang usil dan suka berbohong pada orang lain. Sang ayah bingung akan
kelakuan anaknya yang semakin susah dikendalikan. Lalu suatu ketika, ia
memanggil anaknya dan menyerahkan pada anaknya sebauh palu dan sejumlah paku.
Sang ayah berpesan pada endas untuk membawa palu dn paku ini kemanapun ia pergi
dan saat ia melakukan kesalahan dan kebohongan harus memakukan satu paku ke
kayu yang ada di sepanjang jalan kampung mereka. Endas menerima pemberian
ayahnya dengan senang dan melakukannya dengan senang hati. Setiap ia melakukan
kesalahan ia memakukannya pada kayu yaang ada, hingga suatu ketika saat ia
hendak pulang ke rumahnya ia kaget melihat begitu banyak pelanggaran yang ia
lakukan. Ia mendatangi ayahnya dengan menyesal dan ingin mencabut paku itu, ia
merasa berdosa dan bersalah pada banyak orang yang dibohonginya. Lalu melihat
keinginan anaknya sang ayah lalu mengajaknya untuk mencabut pakunya. Sekalipun
paku itu sudah dicabut, namun akan meninggalkan lobang-lobang yang dalam.
Begitu juga saat kita melakukan kesalahan pada orang lain, sengaja atau tidak,
itu akan menimbulkan bekas dihati orang tersebut. Hati-hati pada mulutmu karena
itu bisa menjadi paku yang mencap dihati orang, meskipun kamu telah minta maaf
namun bekas lukanya akan terus ada.
14. Kekuatan sendiri
Ada orang tua yang
memiliki 3 orang anak yang kembar. Masing-masing dari anak tersebut memiliki
kekuatan yang berbeda-beda. Yaitu kekuatan air, api dan udara. Suatu ketika
sang ayah memberikan satu tugas khusus untuk ketiga anaknya. Untuk
menyelesaikan tugas ini mereka menggunakan kekuatan mereka masing-masing. Satu
persatu menunjukkan kekuatan mereka dan menganggap kekuatannyalah yang paling
hebat. Mulai saat itu mereka saling memandang negatif satu dengan yang lainnya.
Mereka beradu kekuatan dan saling melukai, kemudian mereka sibuk dengan tugas
mereka sendiri dan melupakan tugas yang diberikan oleh ayahnya yang harus
mereka kerjakan secara bersama-sama. Mereka melupakan bahwa mereka bersaudara,
bahwa mereka berasal dari orang tua yang sama, mereka lupa akan tgasnya karena
berpikir bahwa mereka sendirilah yang paling hebat. Dari ilustrasi tersebut
kita belajar untuk tidak menonjolkan diri dan menggap diri paling hebat, karena
jika terjad bukan penyelesaian masalah yang didapat, namun masalah yang
bertambah. Kita harus waspada karena
kita bisa saja terjebak pada pemikiran yang sama, bahwa bisa saja kita
menganggap bahwa saya atau kelompok saya lebih baik dari yang lain.
15. Es batu
Usia yang sudah lanjut
membuat sebagian besar orang mengundurkan diri dari panggung dunia. Tetapi bagi
“Young at Heart” tidaklah demikian. Mereka adalah kelompok vokal yang
beranggotakan lanjut usia, di panti jompo Massachusetts dengan rentang usia
73-90an tahun. Didirikan pada tahun 1982, choir ini dipimpin oleh Bob Cilman
yang mempunyai kesabaran luar biasa dalam mendampingi kelompok ini berlatih
menyanyi. Usia tua membuat mereka harus belajar lirik teks lagu dengan
menggunakan kaca pembesar, karena mata yang sudah plus. Mereka juga berusaha
keras dan menghafal lirik, karena daya ingat yang sudah menurun. Dan, kerja
keras mereka tidaklah sia-sia. Mereka mulai diundang tampil di depan publik
pada tahun 1983. Dan dalam kurun waktu
1997-2004, mereka sudah melakukan lebih dari 12 tur di luar Amerika, yaitu di
Eropa, Australia, dan Canada. Mereka memang pernah diremehkan, namun tidak
terpuruk olehnya bahkan mejadi motivasi yang baik untuk kelanjutan karirnya.
Alkitab mengatakan ”Manusia sama seperti angin,hari-harinya seperti
bayang-bayang yang lewat.”
Umur itu seperti batu
es, dipakai atau tidak, akan tetap mencair. Begitu juga dengan umur kita.
Digunakan atau tidak, umur kita akan terus bertambah. Oleh karena itu, siapapun
diri kita jadilah seseorang yang memiliki kepribadian yang berkualitas, selalu
mengucap syukur dan berusaha melakukan yang terbaik.
16. Air
Suatu ketika Bimo dan ayahnya
sedang memancing dipinggir sungai. Ayah bimo berkata pada bimo bahwa semua
makhluk hidup tidak dapat hidup tanpa air. Ternyata pada waktu ayah bimo
mengatakan demikian ada seekor ikan kecil yang mendengarnya. Ikan kecil ini
lalu penasaran dan ingin mencari air yang dimaksudkan, ia bertanya pada
ikan-ikan yang lain merekapun tak tau dimana air itu, ia begitu sibuk mondar
mandir bertanya-tanya menanyakan yang manakah air itu. Kemudian ia meluncur dan
mencari sesepuh dari ikan itu lalu bertanya dimanakah air itu sang sesepuh lalu
tersenyum dan berkata “, Tak usah gelisah anakku, air itu telah mengelilingimu,
sehingga kamu bahkan tidak menyadari kehadirannya. Memang benar, tanpa air kita
semua akan mati.” Kadangkala kita sama seperti ikan kecil tadi, kita mencari
kesana kemari kehidupan dan kebahagiaan, padahal kita sedang menjalaninya,
bahkan kebahagiaan itu sedang kita nikmati tapi kita tidak menyadarinya.
17. Genggaman tangan
Paul Liao adalah salah
satu 10 orang terkaya di Taiwan, ia memiliki sejumlah hotel, real estate dan
sederet bisnis yang besar. Yang menuai banyak pujian orang adalah ia memperoleh
semua harta kekayaannya benar-benar dari nol. Sehingga ini membuat banyak orang
antusias untuk mengetahui kunci kesuksesannya Paul.
Suatu ketika Paul Liao
diundang dalam suatu seminar di sebuah fakultas, seorang mahasiswa mendekatinya
dan menanyakan apa rahasia kesuksesannya Mendengar permintaan itu, Paul Liao
tersenyum sejenak, lalu ia pun meminta mahasiswa itu menengadahkan tangannya.
Mahasiswa itu tertegun sejenak, dan ia memperlihatkan telapak tangannya. “Mari
saya lihat garis tanganmu. Simaklah baik-baik apa pendapatku,”kata si Paul. Paul pun menunjuk garis garis di tangannya
sambil berkata ”Lihatlah telapak tanganmu ini, di sini ada beberapa garis utama
yang menentukan nasib. Ada garis Kehidupan, Ada garis Rezeki dan ada pula garis
Jodoh. Sekarang coba kamu menggenggamnya”. Sang mahasiswa kemudian melanjuti
“Sekarang dimana garis tanganmu?” Tanya si
Paul. “Di dalam telapak
tangan yang saya genggam”, jawab mahasiswa itu penasaran. “Nah, apa artinya
itu? Hal itu mengandung arti, bahwa apapun takdir dan keadaanmu kelak, semua
itu ada dalam genggamanmu sendiri. Anda lihat bukan? bahwa semua garis tadi ada
di tanganmu. Begitulah rahasia suksesku selama ini. Aku Berjuang dan Berusaha
dengan BERBAGAI CARA untuk menentukan Nasibku sendiri, bukan melalui
ketergantungan pada garis tangan” jawab si Paul. “Tapi coba lihat pula
genggamanmu. Bukankah masih ada garis yang tak ikut tergenggam? Sisa garis itulah yang berada di luar
kendalimu, karena di sanalah letak kekuatan dari TUHAN. kita tak akan mampu
melakukan dan itulah bagian TUHAN”, “Kesuksesanmu tidak bakal terjadi
tanpa campur tangan
TUHAN.”
18. Belajar dari Joanna Rowsell
Joanna Rowsell adalah
seorang gadis yang lahir di Inggeris pada Desember 1988. Jo lahir tanpa cacat fisik, dan bertumbuh
menjadi gadis sehat, hingga ketika usianya 11 tahun, semua rambut yang lebat di
kepalanya, rontok, bagaikan daun kering di musim gugur. Dalam sekejap hanya
beberapa helai rambut yang tersisa di
kepalanya, bahkan alis matanya juga ikutan rontok semua. Ibunya sibuk
membawanya ke berbagai dokter specialist, namun mereka gagal mencegah atau
mengembalikan rambut lebatnya. Dokter mengatakan bahwa ia terkena penyakit
alopecia areata, suatu penyakit yang jarang terjadi, yaitu penuan, kurangnya
nutrisi atau kelainan pada metabolisme tubuh. Dapat dimengerti, tentu Jo sangat
terpuruk dengan kehilangan rambut panjang yang biasa dikepang. Jo kehilangan
rasa kepercayaan diri, dan ia memilih lebih banyak belajar di
rumah dan membaca buku.
Orang tuanya terus menerus mendorongnya, sering memperlihatan foto dari
berbagai orang yang sengaja tampil botak, dan itu justru kelihatan lebih cantik
dan menarik. Ini sedikit banyak membantu
untuk menemukan kepercayaan dirinya untuk keluar rumah.
Dan kecintaan untuk
bersepeda ikut memacunya semangatnya untuk keluar rumah. Jo mulai berani keluar rumah dengan memakai
wig yang mirip dengan rambut aslinya, baik ke sekolah maupun ketika berlatih
bersepeda. Kecintaan dan ketekunnya dalam bersepeda kemudian membawa dirinya
dapat bergabung dengan pembalap pembalap kawakan di kotanya. Juara demi juara ia
dapatkan dalam berbagai perlombaan antar sekolah bahkan antar wilayah. Tidak
sia-sia kerja keras Jo, terbukti dengan kekuarangan fisik yang dimilik, di
usianya yang ke 23, Jo berhasil mengharumkan negaranya, bersama kedua rekannya
Dani King dan Laura Trott menyabet medali emas di Olimpiade London 2012,
mengalahkan tim Amerika yang selalu mendominasikan bidang sport ini. Ketika Jo
naik ke podium dan setelah menerima medali emasnya, di saat momen yang
sedemikian penting itu, Jo melepaskan wig yang dipakai, tanpa canggung atau malu. Jo tampil botak di
hadapan puluhan kamera televisi, yang disaksikan oleh puluhan jutaan pemirsa
dunia. Dengan senyuman ceriah Jo berkata,“ Jangan Pernah Membuat Penampilanmu
untuk Membunuh Impianmu dan Kebahagaianmu.” Banyak yang kagum atas keberhasilan
Jo menjadi juara, tetapi orang lebih kagum akan sikapnya yang berani tampil
seadanya. Mereka memuji bahwa Jo sama cantiknya baik dengan rambut maupun tanpa
rambut. Kalau seorang Joanna Rowsell bisa melakukannya, KITAPUN BISA.
19. Semangkok Bakso
Siang itu ada seorang
pemuda yang tampak kelelahan. Dia telah berjalan sepanjang hari dan tak tahu
arah yang hendak ia tuju. Perutnya sudah protes. Dia sangat kelaparan sedangkan
uang yang ada di sakunya hanya tinggal seribu rupiah. Tampak dari kejauhan, ia
melihat gerobak bakso yang penjualnya sedang melayani banyak pembeli. Pemuda
itu mendekat namun enggan memesan. Pemuda itu hanya bisa memandanginya sambil
menahan rasa lapar. “Kau ingin makan bakso anak muda?”. “Oh, tidak pak. Saya
tidak mempunyai cukup uang untuk membelinya.” “Aku tak menyuruhmu untuk
memesan, aku bertanya apakah kau ingin makan bakso?” Penjual itu pun memberinya
semangkuk bakso tanpa meminta uang karena ia tahu bahwa pemuda itu tak memiliki
uang.“Kau hendak kemana?” “Tak tahu. Aku
tak tahu arah dan tujuan hidupku.” “Seorang penjelajah hutan memerlukan sebuah
peta agar ia tak tersesat. Begitu juga dengan dirimu. Kau memerlukan peta
kehidupan.” “Terima kasih buat semangkuk bakso yang kau berikan. Kini aku tahu apa
yang harus aku lakukan.” Sering kali
kita berjalan tanpa membawa sebuah peta. Kita pun tak tahu kemana arah yang
akan kita tuju. Tidak heran jika banyak di antara kita yang tersesat sehingga
jatuh ke dalam dosa.
20. Burung Gagak dan sebuah Kendi
Pada suatu musim yang
sangat kering, saat itu hampir semua binatang mengalami kesulitan untuk
mendapatkan air untuk diminum. Demikianlah juga dialami oleh burung-burung,
sekali pun mereka dapat terbang ternyata sangat sulit mendapatkan sedikit air
untuk diminum. Ada seekor burung gagak yang menemukan sebuah kendi yang berisi
sedikit air di dalamnya. Tetapi ternyata kendi tersebut merupakan sebuah kendi
yang bentuknya agak tinggi dan dengan leher kendi sempit. Bagaimana pun juga
burung gagak tersebut berusaha untuk mencoba meminum air yang berada dalam
kendi, namun dia tetap tidak dapat mencapainya. Burung gagak tersebut hampir
merasa putus asa dan merasa akan meninggal karena kehausan. Maka kemudian
muncul sebuah ide dalam benak burung gagak tersebut. Burung itu dengan tekun
mulai mengambil batu-batu kerikil kecil yang ada di samping kendi, kemudian
menjatuhkannya ke dalam kendi satu persatu. Setiap kali burung gagak itu
memasukkan kerikil ke dalam kendi, permukaan air dalam kendi pun
berangsur-angsur naik dan bertambah tinggi hingga akhirnya air tersebut dapat
di capai oleh sang burung Gagak, dan ia pun selamat dari kehausan. Bukan dimana
Anda mulai yang penting, tetapi jika Anda sudah memulai, itu yang penting. Joe
Sabath mengatakan “Anda tidak perlu menjadi hebat untuk memulai, tetapi Anda
harus mulai untuk menjadi hebat.”
21. Si Pandai dan si Tekun
Si Pandai selalu menjadi juara di sekolah,
namun si Tekun tidak terlalu pandai namun dia selalu mengerjakan segala sesuatu
dengan baik. Saat mereka sudah lulus
sekolah, si Pandai mempunyai prinsip bahwa “kesuksesan akan datang sendiri
kepadaku karena aku pandai.” Sudah bertahun tahun dia diam di rumah, namun
kepandaian yang dia miliki tidaklah berguna. Ia tidak berubah menjadi lebih
baik, melainkan masih tetap sama seperti bertahun tahun sebelumnya. Berbeda
halnya dengan si Tekun. Ia tidak pandai, melainkan dia sangat tekun dan rajin
dalam melakukan segala sesuatu. Dia tekun mempelajari hal hal yang dirasa
sangat sulit baginya. Dia selalu mencoba untuk memperbaiki apa yang masih
dirasa kurang dalam pekerjaannya setiap harinya. Beberapa tahun kemudian si
tekun ini menjadi orang yang sangat sukses. Ketekunan kita menentukan bagaimana
kita kedepannya.
22. Kura-kura dan burung Gagak
Alkisah hiduplah seekor
kura-kura yang sombong serta banyak bicara dan burung gagak yang baik hati.
Suatu ketika sang kura-kura tersesat sampai kehutn yang ia tidak tau itu
dimana. Pada waktu itu ia melihat burung gagak dan meminta pertolongan pada
gagak dengan cara yang angkuh. Sang gagak yang baik hatipun lalu mau meolongnya
dan mengantarnya pulang. Sebelum dibawa terbang oleh gagak, sang kura-kura
terlebih dahulu dinasehati untuk tidak berbicara pada saat terbang , dan ia
menyetujuinya. Mereka pun terbang dengan kaya dikaki gagak dan kur-kura
berpegangan dengan mulutnya. sesampainya diketinggian, si kura-kura lupa pada
nasehat burung gagak dan mulai berbicara, pada waktu ia berbicara
pengangannyapun terlepas, ia jatuh dan akhirnya mati. sama halnya dengan kita,
kita harus dapat mengendalikan mulut dan perkataan kita, karena jika perkataan
kita tidak tepat, kita akan tekena batunya.
23. Meja
Meja dapat berdiri
kokoh dan dapat digunakan jika kakinya ada empat. Apabila salah satu kaki meja
patah atau hilang, meja tersebut akan rusak dan tidak dapat digunakan lagi.
Oleh karena itu, belajar dari ilustrasi ini kita dapat mengetahui bahwa ketika
kita dalam sebuah tim kerja kita harus menjalin kerja sama yang baik satu
dengan yang lainnya. Karena jika kita berdiri sendiri menyelesaikannya kita tidak
akan bisa, sama halnya seperti meja jika hanya memakai satu kaki.
24. Charger Laptop
Ketika kita membeli
sebuah laptop, kita akan diberikan juga sebuah charger yang berfungsi sebagai
pengisi daya agar laptop tersebut bisa digunakan. Karena jika Chargernya hilang
atau rusak Laptopnya pun tidak akan berfungsi apa-apa. Begitu juga halnya
dengan iman kita kepada Yesus. Tidak hanya cukup kita mengaku menerima Yesus
dan mengijinkan Yesus tinggal didalam hati kita tanpa bersekutu dengan Dia dan
membaca Firmannya, berdoa dan bersaksi bagi Dia. Karena tanpa itu semua iman
kita sama seperti laptop tanpa Charger.
25. Cincin
Seorang raja meminta
tukang emasnya sudah tua renta untuk
menuliskan sesuatu di dalam cincinnya. Raja berpesan, “Tuliskanlah sesuatu bisa kamu simpulkan dari seluruh pengalaman
dan perjalanan hidupmu, agar itu pun
bisa menjadi pelajaran untuk hidup saya”. Berbulan-bulan si tukang emas tua itu membuat cincinnya, tetapi lebih sulit
menuliskan apa penting di cincin
emas kecil itu. akhirnya setelah berdoa,
si tukang emas itu pun menyerahkan cincinnya pada sang raja. Dan dengan
tersenyum, sang raja membaca tulisan kecil di cincin itu. Bunyinya, “THIS TOO,
WILL PASS” artinya dan yang inipun akan berlalu.
Awalnya sang raja tidak
terlalu paham dengan apa tertulis di
sana. Tetapi, suatu ketika, ketika menghadapi persoalan kerajaan pelik, akhirnya ia membaca tulisan di cincin
itu dan ia pun menjadi lebih tenang, “Dan inipun akan berlalu.” Dan sewaktu ia
sedang ber-senang-senang, ia pun tak sengaja membaca tulisan di cincin itu,
sejak itu ia menjadi pribadi yang rendah hati. Ketika kita dalam masalah besar
atau sedang dalam kondisi gembira, ingatlah kalimat itu. Apa yang kita hadapi
sekarang, baik, atau buruk, cobalah untuk menikmatinya.
disarikan dari berbagai sumber