Sabtu, 22 Februari 2014

Kekuatan Doa

Kekuatan Doa

Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujanpun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan. Yakobus 15:17
PhotobucketDoa adalah nafas hidup orang percaya, jika doa adalah sesuatu maka doa adalah segalanya bagi kita. Doa memberikan pendengaran bagi orang tuli, penglihatan bagi orang buta, kehidupan bagi orang mati dan keselamatan bagi orang berdosa. Tetapi seperti apakah doa yang berkuasa itu?
Doa yang berkuasa itu seperti doa nabi Elia yang dapat mempengaruhi cuaca (1 Raja-raja 17). Doa yang berkuasa adalah doa Ester yang berpuasa selama tiga hari untuk menyelamatkan bangsanya. Doa yang berkuasa membutuhkan ketekunan dan terus bertahan hingga sesuatu terjadi.
Salah satu kelemahan generasi zaman ini adalah tidak memiliki komitmen untuk bertahan dalam jangka panjang. Binatang tercepat di bumi ini menurut para ilmuwan adalah macan tutul Afrika. Kecepatanya berlari mencapai tujuh puluh mil perjam. Namun ada satu kelemahan pada binatang ini, dia memiliki jantung yang kecil sehingga ia cepat lelah. Jadi jika ia tidak cepat menangkap mangsanya, ia tidak dapat bertahan.
Ada banyak orang Kristen memiliki hati seperti macan tutul Afrika ini dalam berdoa. Mereka tidak memiliki ketekunan untuk terus berdoa dalam waktu yang panjang. Mereka memang meledak-ledak dalam doa, namun tidak memiliki kesabaran untuk menantikan jawaban Tuhan. Tuhan tidak mengharapkan umat-Nya memiliki hati macan tutul, namun Tuhan mengharapkan kita memiliki hati burung rajawali, “tetapi orang-orang yang menantikan Tuhan  mendapat kekuatan baru: Mereka seumpamarajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.” (Yesaya 40:31).
Dalam sejarah yang dicatat di Alkitab, Anda dapat temukan bahwa banyak karya Ajaib Tuhan yang merupakan hasil dari rasa lapar yang tidak pernah putus, yang besar dan tidak terpuaskan akan perubahan. Tuhan tidak terguncang karena dia yang bergumam dan singkat, tidak juga oleh usulan yang tanpa semangat oleh orang pasif. Tuhan digerakkan oleh sebuah keinginan yang kuat, sama seperti wanita mandul yang memohon diberikan anak. Anda bisa membaca kisah Hana di Samuel 1.
Jadi, bagaimanakan kita melahirkan kehendak Allah di bumi ini? Dengan bertekun dalam doa dan tidak akan pernah menyerah hingga Anda menerima jawaban dari doa Anda. Dengan kerja keras dan kesakitan, sama seperti seorang ibu yang melahirkan bayinya.
Yesus memberikan perumpamaan tentang ketekunan ini dalam Lukas 18 yang menceritakan tentang seorang janda yang meminta keadilan pada seorang hakim yang lalim. Namun karena ia bertekun dan tidak pernah menyerah mengusik hakim tersebut, hakim itu akhirnya memutuskan  untuk membenarkan perkara janda itu. Jadi hakim yang lalim saja keputusannya dapat dipengaruhi oleh ketekunan janda tersebut, bukankah Tuhan memiliki belas kasihan yang lebih besar kepada umat-Nya? Apapun yang anda pergumulkan hari ini, bawalah perkara itu kepada Tuhan dan jangan berhenti berseru kepada-Nya hingga anda mendapatkan pertolongan yang anda harapkan.

OTORITAS ALKITAB





oleh : James Montgomery Boice
Penyebab terbesar dari kekacauan di dalam gereja dewasa ini adalah kurangnya otoritas yang dapat disandari. Banyak usaha dilakukan untuk mensuplai otoritas ini melalui keputusan-keputusan sidang gerejawi, pertemuan yang eksistensial dengan "firman" tetapi yang tidak bisa dipahami maksudnya, atau dengan cara-cara lain. Tapi tak satupun pendekatan itu dapat dikatakan berhasil. Lalu apa yang salah? Apakah sebenarnya sumber otoritas bagi orang Kristen?
Jawaban klasik orang-orang Protestan adalah: sumber otoritas itu tidak lain Firman Allah yang diwahyukan, yaitu Alkitab. Alkitab berotoritas sebab bukan perkataan manusia, walaupun manusia adalah saluran sehingga Alkitab dapat sampai kepada kita. Sesungguhnya Alkitab "dinafaskan oleh Allah". Alkitab adalah hasil buatan Allah. Tetapi mungkin timbul juga pertanyaan lain mengenai otoritas. Pertanyaan ini berkaitan dengan cara kita menyadari otoritas Alkitab. Bagaimana kita bisa mengerti sesungguh-sungguhnya bahwa Alkitab adalah Firman Tuhan?
Aspek manusiawi dari pertanyaan mengenai otoritas, membawa kita sedikit lebih jauh kepada pengertian bahwa Alkitab adalah Firman Tuhan. Sebab arti sepenuhnya dari perkataan itu bukan sekadar menunjukkan bahwa Tuhan telah memberikan Alkitab, tetapi juga bahwa Alkitab terus menerus berbicara melalui Alkitab kepada manusia secara pribadi. Dengan kata lain, jika setiap orang secara pribadi mempelajari Alkitab, Allah berbicara kepada mereka melalui usaha mereka untuk mempelajarinya. Allah mengubah diri mereka melalui kebenaran yang mereka dapatkan. Inilah pertemuan secara langsung dari orang percaya secara individual dengan Tuhan. Luther mengungkapkan hal ini dengan kalimat: "Hati nuraniku telah ditawan oleh Firman Tuhan." Demikian juga yang dimaksud oleh Calvin dengan perkataan: "Sesungguhnya Alkitab membuktikan dirinya sendiri otentik".
Hanya pengalaman secara langsung sajalah yang akan menyakinkan orang bahwa kata-kata dalam Alkitab adalah Firman Tuhan yang otentik dan otoritatif. Calvin berkata, "Jadi, Roh yang sama yang telah berbicara melalui mulut para nabi sekarang menembus ke dalam hati kita untuk mengatakan kepada kita bahwa para nabi itu telah dengan setia mengatakan apa yang diperintahkan oleh Tuhan."
Alkitab lebih dari sekadar sesuatu kebenaran yang diungkapkan, suatu kumpulan kitab-kitab yang secara lisan diinspirasikan oleh Tuhan. Alkitab adalah suara Allah yang hidup. Allah yang hidup berbicara melalui halaman demi halaman Alkitab. Jadi Alkitab tidak boleh dinilai sebagai sebuah obyek sakral untuk diletakkan di atas rak buku lalu diabaikan begitu saja. Alkitab adalah dasar yang kudus, di mana hati dan pikiran manusia bisa mencapai satu titik temu yang penting dengan Allah yang hidup, yang penuh kasih dan memperhatikan manusia. Kalau kita mau memiliki perspektif yang sesuai dan pemahaman yang dapat disandari mengenai wahyu maka kita harus terus menerus memahami ketiga hal berikut: "Firman yang berotoritas dan tidak mungkin salah, tindakan Roh Kudus yang membuat kita mengerti dan menerima Firman itu dan hati yang mau menerima." Tidak mungkin kita memiliki pengetahuan yang benar tentang Allah tanpa ketiga hal itu.
Pandangan Reformasi
Jaminan bahwa Allah telah berbicara kepada para Reformator secara langsung melalui Firman-Nya memberikan suatu kebulatan di hati para Reformator. Secara teologis, pembentukan kebenaran pada dasarnya adalah sebuah elemen yang baru dalam Reformasi.
Pekik peperangan Reformasi adalah Sola Scriptura. Hanya Firman saja. Tetapi bagi para Reformator Sola Scriptura memiliki arti lebih dari sekadar bahwa Allah telah menyatakan diri-Nya dalam perkataan Alkitab. Elemen yang baru itu bukan berarti bahwa Alkitab, yang sesungguhnya diberikan oleh Tuhan, berbicara dengan otoritas Tuhan sendiri. Gereja Roma Katolik maupun para Reformator memiliki pendapat yang sama tentang hal itu. Elemen yang baru itu, sebagaimana juga diungkapkan oleh Packer adalah kepercayaan dalam diri Reformator melalui pengalaman mereka mempelajari Alkitab, bahwa Alkitab dapat dan memang sesungguhnya menafsirkan dirinya sendiri dalam hati orang beriman. Alkitab adalah penafsir bagi Alkitab sendiri, Scriptura sui ipsius interpres, sebagaimana dikemukakan oleh Luther. Jadi, kita tidak perlu Paus atau konsili untuk memberitahu apa arti perkataan Alkitab. Hal ini dapat berarti menantang pernyataan kepausan atau pernyataan konsili dan menunjukkan bahwa mereka tidak benar dan menuntut orang beriman untuk tidak menuruti mereka. Alkitab adalah satu-satunya sumber di mana orang berdosa bisa mendapatkan pengetahuan yang benar tentang Allah dan kebaikan. Alkitab juga merupakan satu-satunya hakim Gereja segala zaman demi nama Tuhan.
Dalam zaman Luther, Roma Katolik telah melemahkan otoritas Alkitab dengan cara meninggikan tradisi, sampai setara dengan Alkitab. Mereka juga menekankan bahwa ajaran Alkitab dapat disampaikan kepada orang Kristen hanya melalui perantaraan Paus, konsili, dan para imam. Para Reformator mengembalikan otoritas Alkitab dengan menyatakan bahwa Allah yang hidup berbicara langsung kepada umat-Nya dengan penuh otoritas melalui setiap halaman Alkitab.
Para Reformator menyebut tindakan Allah yang melahirkan Firman dalam pikiran dan hati nurani umat-Nya, sebagai kesaksian batiniah dari Roh Kudus. Mereka menekankan bahwa tindakan seperti itu adalah pertemuan obyektif atau eksternal, berdasarkan ayat-ayat dalam Yoh 3:8; 1Yoh 2:20,27; 1Yoh 5:7. Pengertian yang sama juga diungkapkan Paulus dalam 1Kor 2:12-15 dan Ef 1:16-20. Jika kita melihat ayat-ayat di atas secara keseluruhan, maka semuanya mengajarkan kita tentang kelahiran baru, pertumbuhan kebijaksanaan rohani dan pengetahuan tentang Allah. Itu adalah hasil karya Roh Allah atas hidup kita melalui Alkitab. Tidak ada pengertian spiritual yang mungkin terlepas dari tindakan Roh Kudus ini. Jadi kesaksian Roh Kudus adalah alasan yang paling masuk akal mengapa Alkitab diterima sebagai otoritas tertinggi dalam semua persoalan iman dan tindakan dari setiap anak Tuhan.
Kitab Yang Memahami Saya
Jika kita membaca Alkitab dan Roh Kudus berbicara kepada kita, maka ada berbagai hal yang terjadi. Pertama, pembacaan itu mempengaruhi kita dengan sangat berbeda dari semua pembacaan buku-buku lain yang pernah dilakukan.
Dr. Emilie Cailliet adalah seorang ahli filsafat dari Perancis yang kemudian menetap di Amerika dan menjadi profesor di Princeton Theological Seminary. Ia dibesarkan dengan suatu pendidikan naturalistik. Ia tak pernah mengindahkan hal-hal yang bersifat spiritual. Ia tak pernah membaca Alkitab. Ketika Perang Dunia I meletus ia melihat keadaan sekelilingnya dan merasa tidak puas dengan pandangan dan sikap hidupnya. Ia mengajukan sebuah pertanyaan kepada diri sendiri seperti pertanyaan yang diungkapkan oleh Levin, tokoh fiksi karya Leo Tolstoy dalam buku Anna Karenina. Bunyi pertanyaan itu: "Darimanakah asal hidup? Jika hidup itu berarti, apa arti yang sesungguhnya? Apa arti semua teori ilmu pengetahuan dalam kenyataan yang sesungguhnya?" Belakangan Cailliet menulis, "Seperti Levin, saya juga merasa bukan oleh pikiran saya tetapi oleh keseluruhan keberadaan saya, bahwa saya ditentukan untuk binasa secara tragis, jika waktunya sampai."
Setelah terjaga sepanjang malam, Cailliet mulai merindukan apa yang disebutnya sebuah buku yang dapat memahami diri saya. Ia adalah orang terpelajar, tetapi ia tidak pernah mengenal ada buku yang seperti itu sebelumnya. Ketika kemudian ia terluka dan dibebastugaskan dari kesatuan militer dan kembali ke tempatnya mengajar, Cailliet berketetapan untuk menyiapkan sebuah buku seperti yang ia maksudkan itu bagi dirinya sendiri secara rahasia. Ketika membaca buku, ia mencatat kalimat-kalimat yang nampaknya berguna bagi dirinya. Kemudian ia mencatat semua kalimat itu sekali lagi dalam sebuah buku bersampul kulit. Ia menandai semua kata penting yang diharapkan bisa melepaskan dirinya dari segala kekuatiran.
Akhirnya tibalah saatnya ia menyelesaikan bukunya, sebuah buku yang akan memahami dirinya. Lalu Cailliet ke luar rumah dan duduk di bawah sebatang pohon dan mulai membaca kumpulan tulisannya itu. Tetapi bukannya satu kelegaan yang ia jumpai. Justru setiap kalimat yang sudah dikutipnya itu mengingatkannya tentang betapa berat usahanya mengumpulkan semua kalimat itu. Akhirnya ia tahu bahwa semua usahanya sia-sia, sebab buku itu dibuatnya sendiri. Buku itu tidak mempunyai kekuatan. Dengan kecewa ia simpan buku itu dalam sakunya.
Pada saat yang sama, istri Cailliet (yang tidak tahu menahu tentang usaha suaminya itu) pulang dengan sebuah cerita menarik. Ia baru pulang berjalan-jalan di desa Perancis mereka yang kecil dan secara tidak sengaja memasuki sebuah gereja Huguenot mungil. Sebelumnya ia tak pernah melihat gereja mungil itu, tetapi ia masuk juga dan minta sebuah Alkitab, walaupun ia sendiri tidak sadar apa perlunya ia minta Alkitab. Sampai di rumah ia minta maaf pada suaminya karena membawa Alkitab pulang ke rumah, sebab ia tahu bahwa suaminya tidak suka pada kekristenan. Tetapi Cailliet tidak mempedulikan permintaan maaf istrinya dan menanyakan di mana Alkitab itu sekarang. Cailliet sadar bahwa ia tak pernah membaca Alkitab sebelumnya. Lalu dengan bergegas ia justru mulai membaca Alkitab itu. Berikut ini adalah kutipan dari perkataan Cailliet secara langsung:
Aku membukanya dan sampai pada Ucapan Bahagia dari Tuhan Yesus. Aku terus membacanya terus menerus, berulang-ulang dengan suara keras dan merasakan ada satu kehangatan yang merambat melaluinya...Aku tak dapat menemukan kata-kata yang tepat untuk mengungkapkan betapa aku kagum dan terpesona. Lalu tiba-tiba aku menyadari: Inilah buku yang dapat memahami diriku! Aku sangat membutuhkannya, tetapi aku tidak menyadari, bahkan dengan bodohnya aku berusaha menulis buku semacam ini sendiri. Aku terus membacanya makin jauh, terutama dari keempat Injil. Lalu aku melihat, bahwa Dia yang berbicara dan bertindak sungguh hidup bagiku. Pengalaman yang indah ini menandai permulaan pengertianku tentang doa, juga pengalaman itu mengajarkanku tentang kehadiran Tuhan, yang kemudian menjadi sesuatu yang sangat pokok dalam pemikiran teologisku.
Suasana providensial di dalam Buku itu telah menangkap aku dan walaupun tampaknya absurd untuk membicarakan tentang sebuah buku yang dapat memahami manusia, sesungguhnya Alkitab dapat memahami manusia. Sebab setiap halamannya dihidupkan oleh kehadiran Allah yang hidup dan kekuatan karya-Nya. Kepada Allah inilah aku berdoa malam itu, dan Allah yang menjawab adalah Allah yang sama yang dibicarakan dalam Buku itu.
Sepanjang sejarah umat Allah telah melihat apa yang diungkapkan dalam Reformasi. Inilah perkataan Calvin tentang kebenaran yang sama:
Kuasa yang khusus di dalam Alkitab jelas dapat kita lihat. Kalau kita bandingkan dengan tulisan-tulisan manusia yang lain, betapapun indah bahasa yang dipakainya tetap tidak ada tulisan lain yang dapat dibandingkan dengan Alkitab. Bacalah Demosthenes atau Cicero; bacalah Plato, Aristoteles, dan karya-karya filsuf lain yang sebudaya dengan mereka. Buku-buku itu memang akan memberikan keindahan kepada kita, menggetarkan hati, dan membuat kita terkenang. Tetapi jika kita beralih dari buku-buku itu dan membawa Kitab Suci, maka Kitab Suci ini akan mempengaruhi hidup kita, menembus ke dalam hati, kemudian mendiami seluruh sumsum tulang kita. Jika hendak dibandingkan sekali lagi, maka buku-buku karya para filsuf itu hampir akan ada artinya lagi. Jadi jelaslah bahwa Kitab Suci jauh melebihi segala kebaikan manusia, sebab Kitab Suci menghembuskan sesuatu yang bersifat Ilahi.
Contoh yang lain kita lihat di bagian akhir Injil Lukas. Tuhan Yesus baru bangkit dari kubur dan menampakkan diri kepada para murid-Nya. Kleopas dan seorang kawannya berjalan menuju ke Emaus dan berjumpa dengan Tuhan Yesus di tengah perjalanan. Mereka tidak mengenali-Nya. Ketika Tuhan Yesus bertanya mengapa mereka tampak sedih, mereka justru balik bertanya, apakah Dia tidak tahu apa yang sedang terjadi di Yerusalem. Mereka menceritakan tentang Yesus yang mati, lalu pada hari pertama minggu itu para perempuan pergi ke kubur dan menjumpai kubur itu telah kosong Yesus, walaupun sesungguhnya kubur itu sendiri tidak jauh dari tempat tinggal mereka. Mimpi mereka lenyap, dan dalam perkiraan mereka waktu itu Yesus telah mati, itulah sebabnya mereka pulang ke Emaus.
Tetapi Tuhan Yesus mulai berkata-kata kepada mereka, mengajarkan mereka Alkitab. Tuhan Yesus menyebut mereka orang-orang bodoh dan lamban untuk percaya perkataan para nabi. Tuhan Yesus menekankan kepada mereka bahwa Mesias memang harus mengalami penderitaan itu untuk masuk ke dalam kemuliaan. Tuhan Yesus mulai dengan pengajaran Musa dan seluruh pernyataan para nabi, kemudian Ia menjelaskan apa yang dikatakan Alkitab tentang diri-Nya sendiri.
Akhirnya mereka tiba di rumah mereka, dan Ia menyatakan diri kepada mereka ketika mereka makan bersama. Ia tiba-tiba menghilang. Segera kedua orang itu kembali ke Yerusalem untuk menceritakan kepada para murid yang lain. Mereka mengatakan, "Bukankah hati kita berkobar-kobar ketika Ia berbicara kepada kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?" (Luk 24:32). Mereka disadarkan oleh Firman Tuhan. Dalam keadaan ini Tuhan Yesus sendiri menggenapi fungsi Roh Kudus dengan cara menerangkan arti Firman Tuhan kepada para murid-Nya dan dengan menerapkan kebenarannya kepada mereka.
Alkitab juga mengubah kita. Kita menjadi orang-orang yang berbeda sebagai hasil dari pertemuan dengan Alkitab. Satu bagian dari Roma 13 mengubah hidup Agustinus ketika ia membaca Alkitab di kebun rumah seorang kawannya di dekat Milan, Italia. Luther mengatakan pengalamannya dalam meditasi di Wartburg Castle dan ia dilahirkan lagi dan menyaksikan bagaimana Roma 1:17 menjadi gerbang surgawi. Perenungan John Wesley terhadap Alkitab akhirnya membawa pertobatannya dalam sebuah pertemuan kecil di Aldersgate.
Kitab Yang Memahami Saya
Akibat lain dari membaca Alkitab adalah bahwa Roh Kudus yang berbicara melalui setiap halamannya akan membawa orang-orang menjadi murid Tuhan Yesus. Alkitab berisi berbagai macam pokok bahasan. Alkitab meliputi sejarah yang ratusan tahun panjangnya. Tetapi obyek dari Alkitab dalam segala bagiannya menunjuk kepada Kristus. Tuhan Yesus berkata bahwa jika Penghibur, yaitu Roh Kebenaran yang diutus-Nya dari Bapa itu datang, Ia akan menyaksikan tentang diri Tuhan Yesus (Yoh 15:26). Karena peranan Roh Kudus adalah menunjukkan tentang Tuhan Yesus di dalam Alkitab, maka kita bisa yakin bahwa kita sedang mendengarkan perkataan Roh Kudus jika kita mengalaminya.
Mungkin orang bertanya, bukankah seluruh isi Alkitab adalah sejarah? Bagaimana mungkin Yesus adalah subyek dari Perjanjian Lama? Dan bagaimana Roh Kudus dapat menunjukkan kita kepada-Nya? Tuhan Yesus menjadi subyek dalam Perjanjian Lama dengan dua cara: dengan menyesuaikan dengan tema utamanya dan dengan menggenapi apa yang nubuatan yang ada.
Satu tema utama dari Perjanjian Lama adalah dosa manusia dan perlunya penolong bagi manusia. Alkitab dimulai dengan kisah penciptaan. Tetapi kita juga dapati kisah kejatuhan manusia ke dalam dosa. Manusia bukannya sepenuhnya taat dan bersandar kepada Penciptanya, tetapi justru memberontak dan melawan Allah. Manusia lebih memilih jalannya sendiri daripada mengikuti jalan Tuhan. Jadi akibat dari dosa segera jatuh atas seluruh umat manusia.
Dalam Perjanjian Lama selanjutnya kita melihat seluruh konsekuensi dosa ini: pembunuhan atas diri Habel, kejahatan manusia pada zaman Nuh sampai terjadinya air bah, penyimpangan seksual, bahkan sampai kepada tragedi yang dialami Israel bangsa pilihan walaupun seharusnya Israel berhak memiliki berkat-berkat Tuhan secara penuh. Paling baik jika Perjanjian Lama disimpulkan dengan perkataan Daud dalam mazmur pengakuan dosanya. Mzm 51:1-5 boleh disebutkan sebagai pengakuan dosa dari seluruh umat manusia.
Kita memiliki satu doktrin Alkitab yang penting. Kalau kita dapat mengertinya dengan benar maka doktrin ini tidak akan berakhir dalam dirinya sendiri. Kebenaran tentang dosa dan kebutuhan kita diungkapkan dalam Alkitab sebab Alkitab juga mampu menunjukkan bahwa Kristus mampu menjawab semua persoalan. Tema kedua dari Perjanjian Lama adalah eksistensi Allah yang bertindak dalam kasih-Nya untuk menebus orang berdosa. Allah Bapa melakukan ini di dalam seluruh Perjanjian Lama. Pada saat yang sama, ketika Allah melakukannya, Ia juga menunjuk kepada kedatangan Putra-Nya yang akan menebus manusia secara sempurna untuk selama-lamanya.
Ketika Adam dan Hawa berdosa, maka dosa itu memisahkan mereka dari Sang Pencipta. Mereka berusaha bersembunyi. Akan tetapi Allah datang pada mereka pada waktu hari sejuk, dan Allah memanggil mereka. Memang Allah berbicara dalam penghakiman, sebab memang Ia harus melakukannya. Ia mengungkapkan konsekuensi dari dosa mereka. Tetapi Allah membunuh seekor binatang dan memakaikan kulit binatang itu untuk menjadi pakaian manusia yang berdosa dan mulai mengajarkan jalan keselamatan melalui pencurahan darah. Lalu Allah berfirman tentang kedatangan Sang Juruselamat yang akan meremukkan kepada dari ular yang artinya akan mengalahkan kuasa iblis (Kej 3:15).
Pada sembilan pasal berikutnya kita jumpai suatu rujukan lain di mana benih perempuan itu akan menghancurkan kepala ular. Allah pertama kali memberikan janji kepada Abraham dengan menekankan bahwa oleh keturunan Abraham segala bangsa di muka bumi akan mendapat berkat (Kej 12:3; 22:18). Berkat yang dijanjikan ini tentulah bukan sebuah berkat yang mengalir dari diri Abraham secara pribadi. Berkat yang dijanjikan ini akan datang melalui keturunan Abraham, yaitu benih yang dijanjikan, Sang Mesias. Lalu beratus-ratus tahun berikutnya yang mengerti betul ayat ini menunjukkan bahwa: benih itu adalah Tuhan Yesus; janji yang diberikan kepada Abraham adalah satu berkat melalui Dia; dan berkat itu sampai kepada manusia melalui karya Kristus yang menebus (Gal 3:13-16).
Menjelang kematiannya Yakub berkata bahwa tongkat kerajaan tak akan pernah pergi dari Yehuda (Kej 49:10). Musa juga berkata tentang Dia yang akan datang (Ul 18:15). Kitab Mazmur berisi banyak nubuatan besar. Mzm 2 menceritakan tentang Kristus yang memperoleh kemenangan dan berkuasa atas bangsa-bangsa di bumi. Mazmur ini sangat disukai orang-orang Kristen abad mula-mula (Lihat Kis 4). Mzm 16 menubuatkan kebangkitan Kristus (ayat 10; lihat Kis 2:31). Dalam Mzm 22; 23; 24 kita mendapatkan gambaran tentang Tuhan Yesus: Juruselamat yang menderita, Gembala yang baik dan Raja. Mazmur-mazmur yang lain membicarakan aspek lain tentang pelayanan dan kehidupan Kristus. Mzm 110 kembali pada tema mengenai pemerintahan-Nya, yaitu hari ketika Yesus duduk di sebelah kanan Allah Bapa, dan menjadikan musuh-musuh-Nya sebagai tumpuan kaki-Nya. Rincian tentang kehidupan, kematian, dan kebangkitan Kristus dapat kita jumpai dalam kitab para nabi: Yesaya, Daniel, Yeremia, Yehezkiel, Hosea, Zakharia, dan yang lainnya.
Tuhan Yesus Kristus dan karya-Nya adalah subyek dari Alkitab. Roh Kuduslah yang mengungkapkan semuanya tentang Dia. Pada saat wahyu dalam Alkitab dipahami maka Alkitab memberi kesaksian tentang dirinya sendiri dan otoritas serta kuasa dari Allah yang hidup dapat dirasakan dalam setiap lembar halamannya.
James Montgomery Boice

Selasa, 18 Februari 2014

Perlukah Tidur

Tidur

Mazmur 127:2 "Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah--sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur. "

Mengapa Tubuh Anda Membutuhkan Tidur

Tidur, atau paling tidak suatu jangka waktu istirahat, tampaknya merupakan hal yang umum di antara makhluk-makhluk hidup. Jika Anda mempunyai binatang peliharaan seperti kucing, anjing, atau burung, pasti Anda pernah memperhatikan bahwa kucing dan anjing secara berkala meringkuk dan tidur dan bahwa burung-burung menjadi senyap dan tidur bila malam tiba. Hampir semua binatang, burung, dan serangga membutuhkan tidur, atau paling tidak jangka waktu berkurangnya kegiatan. Bagi manusia, tidur merupakan keharusan.

Ada orang yang berpikir bahwa tidur hanyalah suatu jangka waktu istirahat. Tetapi tidur lebih daripada itu. "Tidur sebenarnya adalah proses yang rumit berupa otot-otot yang menegang dan rileks, denyut nadi dan tekanan darah yang naik turun dan pikiran yang memproduksi banyak sekali film buatan sendiri," kata The Toronto Star. "Bila seseorang tertidur," kata The World Book Encylopedia, "semua kegiatan akan berkurang dan otot-otot menjadi rileks. Denyut jantung dan kecepataan bernapas menjadi lambat."

Meskipun para ilmuwan, dokter, dan peneliti telah mempelajari soal tidur selama puluhan tahun, misteri dasarnya tetap ada sehubungan fungsinya yang vital. Para penyelidik ini bahkan tidak mendapatkan jawaban, apa sebenarnya tidur itu atau mengapa kita tidur. Dr. Eliot Philipson dari laboratorium riset tentang tidur di Rumah Sakit Queen Elizabeth di Toronto mengatakan, "Kami tidak mengetahui peristiwa-peristiwa biologis yang sangat penting yang terjadi pada waktu tidur yang meperbaharui diri kita."

Selama tidur, terjadi perubahan dalam tubuh yang mempengaruhi sistem kekebalan kita. Organ-organ tubuh menjadi rileks dan beristirahat, sehingga menetralkan kerusakan yang diakibatkan oleh kegiatan sehari-hari. Pekerjaan pembersihan secara menyeluruh yang dilakukan melalui aliran darah berjalan secara efisien, dan
keseimbangan kimiawi dipulihkan. Maka tidur dapat dibandingkan dengan sekelompok orang yang bekerja pada malam hari untuk memperbaiki dan membersihkan segala sesuatu untuk keesokan harinya.

Salah satu fungsi tidur yang paling penting adalah untuk memungkinkan sistem syaraf pulih setelah digunakan selama satu hari. Sebagaimana dikatakan The World Book Encyclopedia, "tidur memulihkan energi kepada tubuh, khususnya kepada otak dan sistem syaraf".

TIDUR BERAPA LAMA?"

Kebanyakan orang dewasa membutuhkan tujuh atau delapan jam tidur setiap malam. Ada yang tidak membutuhkan sebanyak itu, yang lain-lain lebih daripada itu. Beberapa orang mengatakan bahwa mereka hanya membutuhkan empat atau lima jam tidur, meskipun beberapa dari mereka mungkin tidur siang. Bayi lebih membutuhkan lebih banyak tidur daripada orang dewasa.

Terutama bila orang semakin tua, mereka mungkin mendapati bahwa mereka terjaga beberapa kali pada malam hari. Beberapa orang mungkin merasa bahwa ini merupakan gejala awal dari problem tidur yang serius. Akan tetapi, meskipun orang lanjut usia mungkin tidak merasakan tidur senyenyak waktu mereka masih muda, eksperimen telah memperlihatkan bahwa terbangun beberapa kali pada malam hari bukanlah sesuatu yang perlu dicemaskan. Biasanya, orang lanjut usia akan terbangun sebentar saja, mungkin hanya beberapa menit, kemudian mereka tertidur lagi.

Namun, berapa pun usia seseorang, ia hendaknya tidak mengharap mutu tidur yang sama sepanjang malam. Tidur terdiri atas suatu siklus berupa tidur yang lebih nyenyak yang berganti-gantian dengan tidur yang kurang nyenyak. Sepanjang malam, seseoarang mungkin mengalami sejumlah siklus ini.

BAHAYA DARI KURANG TIDUR

"Para peneliti menjadi semakin khawatir akan jumlah orang yang tidur terlalu sedikit. Mereka memperingatkan bahwa kurang tidur secara kronis, dapat menimbulkan dampak yang berbahaya bagi diri kita sendiri dan orang-orang di sekeliling kita," demikian laporan The Toronto Star.

"Orang-orang yang tidak tidur kehilangan energi dan lekas marah. Seseorang yang dua hari tidak tidur akan mendapati sulit berkonsentrasi untuk waktu yang lama. . . . Banyak kesalahan akan dibuat, terutama dalam tugas-tugas rutin, dan kadang-kadang ia tidak mampu memusatkan perhatian. . . . Orang-orang yang tidak tidur selama lebih dari tiga hari akan sangat sulit berpikir, melihat, dan mendengar dengan jelas. Beberapa orang akan mengalami periode halusinasi, yaitu mereka melihat hal-hal yang sebenarnya tidak ada," demikian kata The World Book Encyclopedia.

Hasil tes memperlihatkan bahwa setelah seseorang tidak tidur selama empat hari, ia hanya dapat melakukan sedikit tugas rutin. Tugas-tugas yang menuntut perhatian atau bahkan kegesitan mental yang minimum akan menjadi sulit ditangani. Kehilangan kosentrasi dan kegesitan mental bukanlah faktor-faktor yang terburuk. Setelah empat setengah hari, ada gejala-gejala menggigau, dan dunia disekelilingnya menjadi sangat aneh di matanya.

Kurang tidur dapat mengakibatkan masalah besar. Lebih dari satu orang yang mengantuk telah tertidur dalam perjalanan sewaktu mengemudi mobil dan terlibat dalam kecelakaan fatal. Tidak tidur juga dapat mengakibatkan masalah dalam keluarga dan perkawinan, karena terus-menerus kurang tidur membuat orang cepat marah danlebih sulit diajak bergaul. Tidur malam yang baik lebih penting daripada yang mungkin disadari beberapa orang.

MENDAPATKAN TIDUR MALAM YANG BAIK

Seorang pakar dalam masalah tidur, Dr. Jeffrey J. Lipsitz, dari Pusat Gangguan Tidur Metropolitan Toronto menyarankan hal berikut ini untuk mendapatkan tidur malam yang baik. Tidurlah di lingkungan yang aman, tenang, dan gelap serta di tempat tidur yang nyaman. Jangan tidur menjelang malam, meskipun pada malam sebelumnya Anda tidak cukup tidur;berupayalah untuk tetap bangun dan tidurlah pada jam Anda biasa tidur.
Hindari kafein sebelum waktu tidur. Jangan membaca atau menonton TV di tempat tidur. Jangan berolahraga terlalu berat dan menyantap banyak makanan tepat sebelum waktu tidur. Pertahankan jam tidur yang tetap, karena hal ini akan membantu tubuh mendapatkan ritme bangun dan tidur yang konstan.

Buatlah kebiasaan untuk rileks sebelum Anda tidur. Hindari melakukan hal-hal yang mungkin cenderung membut Anda bersemangat dan lebih terjaga. Misalnya, hindari nonton film, acara-acara TV, atau membaca bacaan yang menegangkan. Mengadakan pembahasan yang membangkitkan semangat tepat sebelum tidur juga cenderung membuat Anda susah tidur.

Bagi beberapa orang, mandi air hangat (tidak panas) atau membaca bacaan ringan yang tidak membangkitkan semangat bisa membantu. Demikian pula bantuan untuk merangsang tidur, seperti susu yang hangat, dadih, sedikit anggur, atau teh dari daun pohon hop, teh mentol, tetapi bukan teh yang mengandung kafein.

Akan tetapi banyak orang setuju, bahwa rileks saja sebelum tidur mungkin tidak cukup. Kehidupan yang sehat dan seimbang dengan olahraga yang teratur dan kehidupan yang bebas dari kekhawatiran dan frustasi yang disebabkan oleh ketamakan, iri hati, permusuhan, dan ambisi juga turut membantu mendapatkan tidur malam yang baik. Begitu pula kehidupan yang bebas dari makan dan minum secara berlebihan dan kehidupan yang bebas dari ketidakbahagiaan yang disebabkan oleh perbuatan amoral.

Kamis, 06 Februari 2014

Mateus 5 :13-20 Hamudo Sira & Panondang

 GABE SIRA DOHOT PANONDANG
Mateus 5 :13-20
Oleh : Pdt Sabar TP Siahaan STh,MBA
Boasa adong ahu? Tu aha do ahu dison? I do na naeng alusan ni turpuk on. Molo didok Jesus: “Hamu do sira ni tano on, hamu do panondang ni portibi on”, marlapatan do i, sasintong ni sintongna, mangolu pe hita, ima asa mangolu tu halak na asing do. Kita hidup adalah untuk orang lain. Aku hidup bukanlah untuk aku semata, tetapi aku ada untuk orang lain.
Sira ima sada sipanganon na sederhana. Alai ndang marguna sira i tu dirina sandiri. Alai marguna situtu do ibana molo dilehon ibana dirina tu na asing, ima tu sipanganon, marguna ma ibana mangalehon dai na tabo molo pas ukuranna, jala marguna ma ibana mengawetkan, unang busuk sipanganon. Tu halak na marsahit, marguna ma sira i gabe ubat. Tu suansuanan, marguna sira i gabe pupuk.
Songon i do nang palito. Molo ditutup i holan tu dirina, ndang marguna i. Alai molo diungkap ibana dirina tu na asing, disi ma ibana marguna situtu gabe panondang, patuduhon dalan, unang lilu manang tarrobung, huhut patuduhon angka na hurang denggan, gabe botoon paturehon.
Ala ni i, molo didok Jesus dison: “hamu do sira dohot panondang” na marsuru hita do i asa sude siihuthon Kristus olo mamake jala mangalehon ngoluna tu haporluan ni halak na asing. Hidup kita menjadi berarti bila kita mau memberikannya untuk orang lain. Ala ni i do, mansai luar biasa do ayat on, jamita ni Jesus di dolok on. On ma na digoari Golden Word, Sabda kencana, kata-kata emas.
Hamu angka dongan!
Molo tapamanat panompaon ni Debata di angka jadijadianNa i, taida ma, sude do i marasingasing be. Boasa marasingasing i dibahen Debata? Ima asa sude na tinompa i SALING MEMBUTUHKAN, saling memberi dan saling menerima satu sama lain. Asa, sian i ma taida, ditompa Debata do hita ndada holan asa marguna tu dirinta, alai justru asa marguna tu halak na asing do. Molo marsaripe sahalak baoa dohot sahalak boruboru, hape marasing be do nasida, ima ma na mambahen nasida ingkon saling membutuhkan; si suami mangolu laho tu pardihutana, jala si isteri mangolu laho tu sinondukna. I do hasingkopon nasida.
Dilehon Jesus do diriNa gabe tiruan taringot tusi. Na ro do Jesus jala mamelehon diriNa ndada tu diriNa, ndada ala kepentinganNa, alai saluhutna i dipatupa Ibana holan ala ni jolma, demi kepentingan ni hita pardosa. Pola didok: Na ro do Ibana mangalehon hosaNa gabe tobus ni torop halak. Jesus ma na tutu situtu mangulahon nanidokNa, ima gabe Sira dohot gabe Panondang tu halak na asing.
Hamu angka dongan!
Nuaeng, boha ma hita mangulahon i?
1. Marguna do sira laho mengawetkan. Unang busuk ikan, jolo tasirai do. Sira berfungsi manjagahon habusuhon (mencegah kebusukan). On do tugas ni angka na porsea. Disuru Jesus hita tu portibi on manjaga asa unang busuk portibi on, ai nunga dibusuhi sibolis dohot dosa. Tarlobi portibinta nuaeng, na gok haulion, gok kemewahan, jala na modern on, alai nunga gok habusuhon. Pangalaho nunga lam lumlam, ala ni hajahaton na martimburak, tondi egoisme dohot individualisme nunga mangararati. Nunga torop jolma gabe drakula, mangonsop mudar ni donganna. Torop gabe pencabut nyawa, ai mansai mura nuaeng on masimatean. Angka pejabat mambuat jatah ni angka na pogos. Narkoba merajalela, songon i nang juji pe. Tung so hagoaran be ala ni lumlamna.
Ra pintor halak do salahononta molo masa angka i. Hape satingkosna, ndang songon i. Ai hajahaton na masa di masyarakat i ndang na ro boti i. Alai hajahaton na masa di masyarakat i ima parbue ni keluarga. Keluarga do masinna. Molo masa hajahaton di masyarakat, sian anggota keluarga do na patupa i. Ala ni i, sada tugas na ingkon ulaonta, ima manaburhon sira di tonga ni keluarga. Sira ni angka natoras ma na ingkon manjagahon asa unang busuk angka anakkonna. Angka anak na umbalga ma manaburhon sira unang busuk angka anggina. Ala ni i, amang, inang dohot sude hita, tung parade dirim gabe sira na denggan.
2.      Sira marguna mangalehon dai na tabo. Adong hata na mandok: Bagaikan sayur tanpa garam, na patuduhon, ndang mardai molo so adong sirana. Ganup mangan halak Batak di pesta sai didok do: “Baen sira na i….” Adong do muse dai sira. Ala ni i, molo didok Jesus: hamu do sira ni tano on, marlapatan do i, ingkon sude ma hita paturehon dirinta mangalehon dai na tabo tu dongan.
Hamu angka dongan! Ulina i ngolu on molo manang didia hita hundul pintor las roha ni jolma, aman dihilala, lambok jala sonang panghilalaanna; molo ro hita gabe dapotan gogo dohot semangat na imbaru angka dongan; angka naung galegale gabe dapotan gogo, angka naung patah semangat gabe marhiras ni roha, angka naung tungki hian gabe boi dirgak dungkon ro hita. Ulina i tahe ngolunta on, molo tung torop halak masihol di haroronta. I ma halak naung pature dirina gabe sira. Alai hansitna i ngolu on, molo ganup ro hita, pintor tahutan halak, manang muruk, manang gabe was-was. Manang gabe lomoan roha ni halak molo ndang ro hita.
Ala ni i tung tapingkiri ma, aha ma sibahenonta asa haroronta di jabu, di gareja, di parpunguan manang di dia pe, manang na di lambung ni sinondukmu, manang pardihutam, manang ianakkonmu sai pintor lomo jala las rohanasida.
Ra boi do marhite SENYUM. Ternyata, Bunda Teresa na terkenal i pe mandok: paboa senyum i boi do i gabe ubat na mansai denggan tu halak. Mardalan ma sahalak ina di dalan. Tung murhing, tungki, sai hira na ponjot rohana. Asal didalani do dalan i boti. Alai di tongan dalan, pajumpang ma ibana dohot sahalak sintua ina. Minar bohi ni sintua ina i, senyum na i mansai uli, mangalehon las ni roha dohot semangat. Disise sintua ina i ma inanta nangkin. Holan disise pintor marganti ma bohi ni inanta i, gabe dohot minar, rohana pe pintor las idaon. Boasa? Ima ala diida senyum ni sintua i. Ra senyum ni inanta di jabu boi mangambolongkon loja dohot boban na dokdok na di roha ni amanta sian karejona. Senyum ni ina di jabu boi mangalehon semangat belajar dohot karejo tu ianakkonna. Alai bohim na murhing i, apalagi soara na sai marbetebete i, boi do i manambai habusuhon.
Ra boi do hita gabe sira marhite hata na lambok, sapaan yang manis, dan sentuhan yang penuh kasih, na haruar sian roha parbagasan. Boi do i mambahen angka roha na mandele gabe margogo.
Hamu angka dongan! Tajaha ma jolo annon di jabu, 2 Raja-raja 2, 19 – 22. Di zaman ni panurirang Elisa, di huta Jeriko, huta na uli, alai aekna paet jala ason, jala sangat berbahaya, ai mambahen angka ina gabe keguguran (santabi). Aha ma dibahen panurirang i? Didok ibana: Buat hamu sada saoan (pinggan), jala bahen sira tusi. Dung i disaburhon panurirang i ma sira i tu aek i, gabe denggan ma aek i, jala tabo.
Hamu angka dongan ! Adong panurat mandok, songon i ma keadaan ni bangsonta nuaeng, Uli do nian negerinta on, alai gabe berbahaya, songon naung ginoaran nangkin. Alai didok panurat on, boasa boi masa angka i? Ndang boi salahononta halak.Alai didok ibana, masa angka i ala jotjot do hita halak Kristen gagal gabe sira. Boasa? Ala jotjot hita holan mangurus dirinta. Gagal hita gabe sira ala lemba hita, mabiar manurangi, mabiar paboahon hasintongan, mabiar menegor kesalahan ni bangso on. Hape asa boi hita gabe sira na marguna, ingkon haruar do hita jala borhat tu tongatonga ni masyarakat. Ala ni i, didok panurat i, ingkon jumolo dirinta tahobasi, tapature, taparade gabe sira na denggan, marusaho mendisplinkan diri asa totop mardalan di dalan hasintongan ni Debata. Dung i nangetnanget tasirai ma angka na humaliang hita. 
3.      Panondang marguna patuduhon dalan, gabe malua halak sian parmaraan. Sai taboan do sulu, manang palito, manang senter, manang lampu molo mardalan hita, asa unang tartuktuk, unang tarrobung, unang tartombom. I ma guna ni panondang.
Molo dijou Jesus hita asa gabe panondang, ingkon paradeonta ma dirinta boi mangurupi halak asa unang tarrobung, tartuktuk manang tartombon. Toropna i halak, tarlobi ianakkonta nuaeng na mamorluhon i. Ai mansai godang ditawarhon portibi on angka dalan, angka siulaon, na mansai menarik, jala gogo manait roha. Angka halak na so tangkas mamingkiri dohot mananda i, boi do pintor madabu, dung i tarjorat ma disi, laos mate disi. I ma angka narkoba, juji, pergaulan bebas, ngolu na ugal-ugalan, dohot na asing. Dison ma ganup hita ringkot gabe panondang, patuduhon dalan, asa diboto nasida, dia do dalan na tingkos, dia do dalan na sala. Pangajarion, pembekalan rohani, pembekalan budi pekerti dohot etika tu sundut na umposo, ima dalanta gabe panondang tu nasida.
4.      Panondang marguna patudu na sala. Molo golap, ndang botoon na kotor manang na ias. Alai holan masuk cahaya, panondang, pintor tarida ma nang abu/orbuk pe, gabe botoon ma paturehon/ paiashon.
Ima ulaonta molo dijou gabe panondang. Godang halak na so menyadari naung sala naniulana. Ai torop nuaeng di masyarakatta halak na mapitung, na so umboto angka dalan na sala nanidalananna. Gariada tahe godang do manghilala na jumago ibana sian halak na asing molo diula ibana na sala i. Disi ma ingkon patuduhononta dosana. Songon panurirang Natan napatudu dosa ni si Raja David ( tajaha di 2 Samuel 12) gabe ditanda si David ma dosana, dung i diboto manopoti. Molo olo hita gabe panondang na patudu hasalaan ni halak jala paingothon, godangna i halak na gabe mananda dosana jala na olo mulak tu Debata.
 Hamu angka dongan! I ma gunana hita adong di portibi on. Marguna tu halak na                                  asing.Molo ndang boi be songon i, tudos ma hita tu sira na hambar, siambolonghonon sambing, manang tu palito natinutupan ni ampang, na so marguna, na ingkon siambolongkonon nama. Hamu do sira dohot panondang ni portibi on. Amen.

Garam dan Terang dunia Reflesi Khotbah Matius 5:13-20







Kamu Adalah Garam Dunia
Garam dan terang merupakan analogi yang konkret, sederhana namun sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia. Nilai kegunaan garam dan terang tidak perlu diiklankan, namun semua orang mengetahui manfaatnya. Garam dapat dipakai untuk mengawetkan ikan, memberi cita-rasa dalam makanan, menyuburkan tanaman, dan sebagainya.
Kehidupan kita sehari-hari juga sangat membutuhkan terang. Tanpa terang, kita tidak dapat melihat dan melakukan aktivitas. Makna garam dan terang merupakan analogi yang dipakai oleh Tuhan Yesus untuk menjelaskan suatu nilai dan manfaat hidup yang begitu penting. Kehidupan yang tidak dapat memberi nilai dan manfaat merupakan kehidupan yang sia-sia dan tak layak dijalani. Sebab apa artinya bila hidup kita ternyata membawa kerusakan, kesedihan dan penderitaan bagi sesama? Namun yang mengejutkan, ternyata Tuhan Yesus tidak berkata: “Jadilah garam dan terang dunia”, tetapi: “Kamu adalah garam dan terang dunia”. Kedua kalimat tersebut tampaknya mirip, tetapi memiliki pengertian yang sangat berbeda. Pengertian “Jadilah garam dan terang dunia” menunjuk panggilan agar kita berjuang untuk “menjadi” garam dan terang bagi dunia ini. Tetapi pengertian “Kamu adalah garam dan terang dunia” lebih menunjuk kepada suatu identitas diri dan karakter. Setiap umat percaya memiliki identitas diri dan karakter sebagai garam dan terang bagi dunia ini. Artinya setiap identitas dan karakter umat yang rielnya tidak memiliki “karakter dan fungsi” sebagai garam dan terang, layaklah ia dibuang (Mat. 5:13). Sungguh suatu pengajaran yang mengejutkan dan tanpa kompromi!
Ajaran Tuhan ini juga memberikan pujian dan penghargaan bagi SETIAP ORANG PERCAYA ( Kristen ) atau setiap manusia yang mau menyatakan fungsinya , peranannya seperti GARAM ;

•   Putih , indah ,  Hidup bisa mewarnai lingkungan yang dulunya putus asa menjadi berpengharapan, ( termasuk mereka yang mengupayakan tanah yang gersang menjadi hijau )
•   Mencegah kebusukan , ( antiseptik ) Dulunya lingkungannya menakutkan menjadi indah elok ( dulunya sarang preman dan pemabuk menjadi normal dan aman dan sejahtera )
•   Membuat masakan tawar jadi enak , Tuhan mengingatkan peranan kita sebagai anak-anakNya sebagai GARAM ditengah dunia yang tawar jadi menggairahkan .
Orang Kristen yang berada ditengah dunia yang akan hancur ini harus bisa berperan menjadi ANTISEPTIK mencegah kehancuran dari segala pembusukan norma-norma yang Tuhan tetapkan ditengah masyarakat umumnya , mereka yang  hidupnya tidak suci  , tidak takut akan Allah , tidak jujur dan tulus , suka berkata jorok , ketika kita muncul mereka menahan perkataannya , fungsi anti septik inilah yang Tuhan inginkan dalam kehidupan kita atau hidup menjadi garam dunia !
aram itu hanya bagian kecil dari seluruh masakan, pasti tidak lebih dari satu sendok makan untuk seluruh masakan. Jika diukur dengan uang pasti sedikit sekali. Mungkin lebih mudah jika memilih untuk tidak makan daging. Harga daging lebih mahal daripada garam.
Sesuatu yang  kecil itu tidak selalu gampang. Karena yang kecil itu memberi sesuatu yang besar. Rasa enak, kenyamanan, kenikmatan, bahkan kekuatan. Kerap Anda dan saya merasa hebat karena mampu ‘menaklukkan’ sesuatu yang besar. Padahal belum tentu kita mampu menaklukkan yang kecil.Sesuatu yang kecil dan sederhana bisa memberi perbedaan. Sesuatu yang kecil tapi selalu minta perhatian besar.
Garam merupakan salah satu kebutuhan hidup yang mendasar. Garam juga berfungsi memberi rasa (mudah-mudahan kita bukan pengidap darah tinggi..hahaha). Tanpa garam, makanan menjadi hambar. Tanpa garam, daging dan sayuran menjadi kurang enak.
Garam itu berbaur dan menyatu dengan masakan, berbaur tetapi tidak berubah rasa; memberi pengaruh dan bukan dipengaruhi, mempengaruhi tanpa terpengaruh. Sebagai anak Tuhan yang hidup di tengah-tengah dunia yang sudah rusak karena dosa, tindakan-tindakan konkrit apa yang dapat kamu lakukan agar kehidupan Anda dapat mempengaruhi dunia dan bukan dipengaruhi oleh pola pikir/filsafat dunia ini (mis. materialisme, hedonisme, konsumerisme, individualisme, dll), khususnya dalam pergaulan hidup kamu sehari-hari?
Memberi rasa:
Hidup tak sebatas kebahagiaan ,Hidup tak sebatas kesusahan ,Hidup tak sebatas kepasrahan, Hidup tak sebatas dalam kegelapan, Hidup adalah alam rasa,Hidup adalah memperbaiki diri sendiri setiap hari dan menjadi lebih baik.
Manusia cenderung terbuai dengan satu rasa,rasa bahagia tak mau derita, rasa senang tak mau rasa sakit,rasa kaya dan tak mau rasa miskin,mempunyai rasa benci tak mau di benci, semua rasa berpasang pasangan, jika manusia bisa mampu memperbaiki diri sendiri di setiap hari, maka ia akan memasuki alam rasa, semua rasa di sepadankan,semua perbuatan di pikirkan semua tindakan di perhitungkan,

Kamu Adalah Terang Dunia
Terang itu harus dilihat dan memberi dampak positif bagi orang yang ada disekitarnya , Kekristenan adalah sesuatu yang bisa DILIHAT atau seseorang yang menjadi pengikut KRISTUS tidak ada yang disembunyikan , Jadi menjadi pengikut Kristus tidak bisa dengan sembunyi-sembunyi . Menjadi orang Kristen menghancurkan ketersembunyian dirinya atau ketersembunyian ( menutup diri ) menghancurkan kekristenannya !
Kalau kita menjadi orang Kristen kita harus bisa dilihat , dinyatakan kepada dunia , luar dan dalam hidup sama karena ROH dan KASIH KRISTUS , yang ada didalam hidupnya mengubahkan hidupnya yang lama menjadi baru !

Kekristenan tidak bisa dilihat hanya didalam Gereja dengan segala kegiatan , pelayanan dan aktifitasnya , tetapi harus bisa di pertontonkan kepada dunia . Dalam perkataan , perbuatan dan tindakan , dalam bergaul , hubungan dengan atasan , bawahan nampak atau tidak terang kehidupan Kristus , saat belanja dipasar , jual dipasar , disekolah , disawah , ditempat kerja dimana saja kita berada apakah dunia sekitar kita bisa melihat terang Kristus terpancar lewat hidup kita ! Sebab Tuhan tidak mengatakan kamu adalah terang dalam Gereja , tetapi Tuhan mengatakan kamu adalah terang dunia !


Terang adalah pembimbing orang ,  terang merupakan pembimbing perahu –perahu yang ada ditengah laut untuk bisa melihat pantai dan di teluk-teluk di malam hari , lampu berderet-deret menjadi petunjuk arah kapal ditengah laut , bagi penduduk dikota terang merupakan petunjuk arah jalan pulang kerumah , betapa menyulitkan saat lampu mati kita ada dijalan , demikian pula saat kita ada dirumah betapa menyulitkan saat lampu mati kita bisa menabrak kesana kemari .

Kekristenan adalah menjadi pembimbing orang atau sebagai inisiator , dalam melangkah hidup dalam kebenaran , perbuatan dan tindakan yang baik , menjadi inisiator bagi kota , dalam penghijauan , peduli kasih kepada mereka yang kurang beruntung . ( sembako murah , pengobatan gratis dllnya )
Dalam dunia ini banyak orang hanya bisa berbicara saja ! Tetapi tidak memiliki kekuatan moral untuk mengalahkan EGO nya dan melangkah hidup jadi berkat , baik saat ada bencana , kecelakaan dan membela orang miskin dalam keterbatasannya . Orang Kristen dituntut bisa menjadi contoh melangkah , bertindak mendorong orang lain melakukan hal yang sama , sehingga hidup orang Kristen menjadi jalan kebenaran dan kehidupan bagi orang dunia secara umum !

Terang memberi peringatan dini agar kita berhenti karena didepan ada bahaya , Seperti kapal yang tidak tahu didepan ada batu karang . Sebagai orang Kristen kita diberi tugas untuk memberi peringatan dini kepada orang yang berjalan salah yang bisa mencelakakan dan membinasakan hidupnya , baik itu jalan yang dilakukan anak muda atau orang tua yang bisa membahayakan hidupnya , memang hal ini tidak mudah atau sulit karena bisa tidak disukai orang tersebut , tetapi itu lebih baik dari pada darahnya tertanggung atas hidup kita kalau kita tidak memberi peringatan ! Yehezkiel 3 : 18
Lampu pada dasarnya untuk dilihat dan membuat kita mudah melihat. Menjadi Kristen berarti membuat hidup menjadi saksi yang bisa dilihat dan didengar orang, bukan hanya di sekitar wilayah orang-orang yang percaya, tetapi juga menjadi saksi keseluruh dunia.
Lampu juga berfungsi sebagai “penunjuk arah”. Dengan cahaya lampu kita mudah melihat jalan dan mudah menemukan sesuatu. Menjadi Kristen berarti menunjuk jalan bagi orang lain agar sampai pada tujuan hidup kita yakni Allah. Jalan tersebut adalah Yesus Kristus.
Lampu juga bisa berfungsi sebagai tanda peringatan. Ketika kita melihat lampu kuning berkedap-kedip, kita tahu bahwa kita harus mengemudi lebih hati-hati.
Menjadi Kristen berarti bahwa cara hidup kita menjadi peringatan bagi yang lain bahwa hidup bukan hanya di dunia ini. Lampu juga bisa berfungsi sebagai pengatur jalan.
Menjadi Kristen berarti membuat hidup orang-orang di sekitar kita lebih teratur dan lebih lancar.
Mari berusaha sekuat tenaga kita dan dengan pertolongan Allah untuk menjadi garam dan terang dunia.
Jadilah orang yang memberi RASA/GARAM dan TERANG  bagi hidup orang lain !!!

Sering orang Kristen untuk tidak melakukan hal tersebut dengan argumen , menjaga perasaan , nanti ndak tersinggung dlsbnya , Mereka lupa ini kehendak , perintah Tuhan apa tidak sungkan dengan Tuhan lebih sungkan kepada manusia ?
Seorang Kristen bisa berfungsi menjadi GARAM dan TERANG dunia karena sesungguhnya POTENSI Garam dan Terang yang merupakan refleksi KEHIDUPAN KRISTUS kalau ;

•   Menjadikan YESUS sebagai TUAN ( Raja ) dalam hidup kita
•   Kalau KEBENARAN Firman Tuhan diijinkan mengubahkan hidup kita ( pola pikir duniawi menjadi surgawi , cara pandang duniawi menjadi surgawi )
•   HIDUP BARU dalam Kristus Yesus membuat kita bisa memunculkan potensi Garam dan terang kepada dunia !